Minggu, 17 Februari 2013

Peremajaan Tanaman Murbei

Setelah beberapa tahun di tanam biasanya produksi daun murbei akan menurun. Pertumbuhannya kurang baik, sehingga daun menjadi kecil-kecil. Tunas tumbuh kurang dari jumlah normal. Gejala ini menunjukkan bahwa murbei sudah mulai tua. Untuk mengatasinya, dilakukan peremajaan, agar kembali didapatkan pertumbuhan yang baik dan segar, serta produksi daun yang cukup.

Cara melakukan peremajaan pada tanaman murbei adalah dengan melakukan penyambungan setek. Mula-mula pilih setek yang akan dipakai untuk menyambung dengan panjang sekitar 10 cm, mempunyai satu mata tunas atau lebih. Selain itu, setek tumbuh lurus, masih segar dan tidak terdapat memar-memar atau bekas luka.

Penyambungan setek diawali dengan penggalian tanah di sekitar batang. Setelah itu, batang dipotong 2 cm di atas pangkal akar. Kulit dibuka sebasar kulit batang yang akan ditempelkan secara hati-hati dan perlahan. Jangan sampai kulit batang terlepas. Jika kulit batang terlepas juga, dibuat bukaan kulit baru pada sisi sebalahnya. Setelah itu, barulah setek sambungan dipasangkan pada bagian dalam kulit yang terbuka. Sambungan ini dapat dipaku menggunakan paku kecil.

Selesai melakukan penyambungan, sambungan dipelihara dengan baik. Perawatan yang baik akan mempercepat munculnya tunas. Bila pemeliharaan dilakukan dengan teratur, dalam waktu 4-5 bulan akan muncul daun pada tanaman yang baru diremajakan.

Ada cara peremajaan yang tergolong sangat praktis. Sayangnya peremajaan ini lebih cocok dilakukan pada tanaman murbei yang dipangkas sedang atau tinggi. Caranya, dari batang ibduk, diplih cabang yang tumbuh subur pada bagian yang dekat dengan permukaan tanah. Cabang lain yang tumbuh kurang baik atau kurus dibuang. Cabang yang terpilih dipelihara. Dari cabang yang terpilih ini nantinya akan tumbuh tunas dan cabang-cabang baru sebagai penerus dari batang tua sebalumya.

0 komentar:

Posting Komentar