Rabu, 30 Januari 2013

Pembibitan Tanaman Murbei

Murbei jarang dibibitkan lewat bijinya, sebab terlalu lama untuk mendapatkan daun ndalam jumlah besar. Bibit harus tumbuh sampai batangnya cukup besar dan jumlah daunnya cukup layak untuk dipanen. Tanaman yang dihasilkan lewat biji juga belum tentu mampu menghasilkan produksi daun sebanyak induknya.

Namun bila ingin membibitkan lewat biji, pilihlah biji dari tanaman induk yang baik. Tanaman induk harus tumbuh subur, kuat, produksi daunnya tinggi dan bebas hama penyakit, serta ukuran daunnya lebar-lebar.

Buah murbei yang sudah matang sempurna diambil bijinya. Lantas dicuci dan ditiriskan hingga kering. Anginkan atau biarkan biji-biji murbei selama beberapa waktu agar kadar airnya berkurang. Dari 100 kg buah murbei biasanya diperoleh 3-5 kg biji. Biji tersebut disemai dalam kantung persemaian. Media persemaian sebaiknya tanah yang agak berpasir dan dicampur sedikit pupuk kandang. Bila ingin menyemai biji di tanah, maka tanah diolah atau dicangkul sekitar 25 cm. Campurkan 5 ton pupuk kandang untuk setiap hektar persemaian. Biji ini disebar di tempat persemaian secara merata, lalu di bagian atasnya ditaburi media tipis-tipis.

Pelindung dibuat kan di atas kantung atau tanah persemaian. Untuk mempercepat perkecambahan dan pertumbuhan, perlu dibantu dengan penyiraman. Dari 2-3 gram biji dapat dihasilkan sekitar 400 tanaman murbei muda. Setelah cukup besar, bibit siap dipindah ke kebun.

Perbanyakan vegetatif lebih banyak dilakukan untuk memperbanyak bibit tanaman murbei. Cara yang biasa dilakukan adalah dengan setek. Pohon induk yang hendak diambil seteknya sebaiknya berumur sekitar 12-20 bulan dengan pertumbuhan bagus, bebas hama penyakit, batang tegak, produksi daun tinggi serta ukuran daun lebar-lebar.

Batang atau cabang yang dipilih bergaris tengah 1,5-2 cm. Setek dipotong sepanjang 20-25 cm. Paling tidak dalam setiap setek ada 4-5 mata tunas. Bagian bawah setek diolesi zat perangsang pertumbuhan akar. Contoh zat perangsang pertumbuhan akar yang banyak dipakai para petani dan mudah dicari dipasaran adalah Rootone F.

Seperti halnya bibit dari biji, setek pun bisa disemai dalam kantung atau polybag. Bila menggunakan plastik, buatlah lubang di bagian dasar untuk mengurangi kelebihan air sewaktu penyiraman. Bila hendak menyemai setek di tanah, maka buatkan bedengan. Lebar bedengan 1 meter atau lebih dengan panjang 10 meter atau lebih, sesuai dengan kebutuhan dan panjang lahan. Tanah persemaian digemburkan dan dicampur pupuk kandang. Perbandingan pupuk kandang dengan tanah adalah 1:1. Buatkan juga pelindung di atas bedengan persemaian.

Dalam waktu 2 minggu sesudah penyemaian setek, biasanya sudah mulai muncul tunas. Setek berumur 2-3 bulan di persemaian sudah cukup kuat untuk dipindahkan ke kebun.

2 komentar: