Rabu, 13 Maret 2013

Hama Ulat Sutera Crossocosmia zebina

Gejala
Gejala awal dari serangan hama ini terhadap ulat sutera tidak kelihatan. Serangan lebih lanjut menyebabkan ulat menjadi tidak aktif dan kehilangan nafsu makan kemudian kelihatan becak-becak hitam di sekitar stigma. Serangan yang terjadi pada instar V tidak segera mematikan ulat sehingga ulat masih sempat menghasilkan kokon, tetapi pupanya kemudian mati.

Penyebab
Ulat yang mengalami gejala seperti di atas dalam tubuhnya mengandung larva dari lalat Crossocosmia zebina. Larva ini masuk ke dalam tubuh ulat dalam bentuk telur yang tertelan saat ulat makan murbei. Telur ini berwarna hitam dengan ukuran 0,5 mm menempel pada daun murbei. Ulat yang masih kecil tidak dapat menelan telur. Setelah ulat memasuki instar IV dan V telur ini baru bisa tertelan.
Telur yang tertelan oleh ulat akan menetas dalam saluran pencernaannya dalam waktu sekitar 10 menit. Larva kemudian akan menembus dinding pencernaan dan masuk ke cairan tubuh selanjutnya menuju sel ganglion lalu ke stigma. Jika dalam tubuh ulat terdapat 2-3 larva, ulat akan mati sebelum mengokon atau hanya menghasilkan kokon yang tipis.
Di dalam tubuh ulat larva tadi dapat mencapai panjang 2 cm. Larva yang telah mencapai ukuran ini akan keluar dari tubuh ulat dan menembus kokon untuk menjadi pupa di luar. Bentuk dewasa dari larva ini berukuran 15 mm. Warna tubuhnya hitam keabuan dengan lingkaran cokelat kemerahan pada sisi perut.

Penanggulangan
Untuk mencegah serangan hama ini, daun murbei yang akan diberikan pada ulat harus bebas dari telur lalat tersebut. Untuk mematikan telur, daun murbei dapat direndam dalam air bersuhu 50 derajat celsius selama 5 menit. Larva-larva yang keluar dari kokon dapat dibasmi dengan insektisida. Ulat yang sudah terserang sebaiknya dimusnahkan dengan cara dibakar.

0 komentar:

Posting Komentar