Sabtu, 02 Maret 2013

Hama dan Penyakit Ulat Sutera

Selain cara pemeliharaan yang benar, keberhasilan pemeliharaan ulat sutera juga ditentukan oleh keahlian si pemelihara menghindarkan ulat-ulatnya dari serangan hama dan penyakit. Menghindarkan ulat dari serangan hama dan penyakit berarti menjaga ribuan, puluhan, atau ratusan ribu dan bahkan mungkin jutaan ulat agar jangan sampai terserang hama dan penyakit. Suatu usaha yang tidak dapat dikatakan mudah, tetapi harus dapat dilakukan oleh setiap pemelihara ulat sutera. Disamping serangan hama dan penyakit, gangguan terhadap kesehatan ulat sutera bisa juga disebabkan karena keracunan.

Hama Ulat Sutera
Hama merupakan organisme berukuran relatif besar yang merugikan. Bisa sebagai parasit atau bisa juga sebagai hewan pemangsa. Hama-hama yang sering menyerang ulat sutera diantaranya adalah sebagai berikut.
  1. Crossocosmila zebina
  2. Ctenophorocera pravida
  3. Tricholyga sorbillans
  4. Pediculoides ventricosus
  5. Hama lain; tikus, cicak dan semut dapat menimbulkan gangguan terhadap ulat sutera. Hewan-hewan ini memangsa ulat sehingga kehadirannya dalam ruang pemeliharaan perlu diwaspadai. Untuk mencegah serangan  hama ini, ruang pemeliharaan harus diusahakan selalu bersih dan tidak ada celah-celah yang bisa digunakan sebagai tempat persembunyian hama. Selain itu, dapat pula dilakukan tindakan pemberantasan terhadap tikus, cicak dan semut.
Penyakit Ulat Sutera
Gangguan terhadap kehidupan ulat sutera tidak hanya dari organisme berukuran besar saja. Berbagai mikroorganisme juga sering menyerang ulat sutera, sehingga mengakibatkan bermacam-macam penyakit, di antaranya adalah sebagai berikut.
  1. Penyakit pebrine
  2. Penyakit muscardine
  3. Penyakit flacherie
  4. Penyakit akibat keracunan; Kebun murbei yang berdekatan dengan kebun tembakau dapat menyebabkan terjadinya keracunan pada ulat sutera. Ulat yang keracunan tembakau menampakkan gejala seperti gerakan yang melemah, nafsu makan menghilang, tampak kesakitan, memuntahkan getah lambung, lalu terkulai dan jatuh.                                                                                       Akibat dari keracunan ini dapat disembuhkan dengan pemberian daun murbei yang segar. Jika keracunannya berat, pemulihan kondisi tubuh ulat memakan waktu cukup lama. Untuk mencegah keracunan, kebun murbei harus dijauhkan dari kebun tembakau, minimal beranjak 100 m.   Keracunan dapat pula disebabkan oleh pestisida yang baru saja disemprot pestisida jangan diambil sebagai pakan ulat. Pengambilan baru dilakukan setelah pengaruh dari pestisida telah hilang.

1 komentar: