Agar hasilnya lebih baik, pemeliharaan ulat sutera harus dilakukan dalam ruangan terpisah dari rumah. Banguan untuk pemeliharaan ini dapat didirikan di kebun murbei sehingga penyediaan pakan menjadi semakin mudah.
Ruangan diusahakan mempunyai sirkulasi udara yang baik dengan beberapa jendela dan pintu. Melalui jendela dan pintu inilah pertukaran udara dapat diatur dengan lancar. Agar lebih mudah mengontrol suhu dan kelembapan, di dalam ruangan dapat dipasang termometer (untuk mengukur suhu) dan higrometer (untuk mengukur kelembapan udara). Jika sengatan matahari terlalu kuat atau tiupan angin terlalu kencang, di sekitar bangunan dapat ditanami pepohonan. Pohon-pohon ini dapat berfungsi sebagai peneduh sekaligus pelindung.
Di ruang pemeliharaan disediakan rak-rak bertingkat untuk menyusun sasak-sasak tempat ulat. Rak ini dapat dibuat dari kayu atau dari besi dengan ukuran 0,6 m x 2 m. Agar ulat yang ada di atas sasak tidak dimangsa oleh serangga seperti semut, misalnya, setiap kaki rak diolesi vaselin atau diberi alas kaleng yang diisi air. Sasak sebagai tempat pemeliharaan ulat dapat dibuat dengan ukuran 0,6 m x 1 m. Bahan yang dipakai bisa berupa papan, bambu atau kawat anyaman. Tiap tingkat rak dengan ukuran di atas dapat menampung 3 sasak. Jika 1 rak dibuat 5 tingkat, dengan jarak antartingkat 30 cm, bebarti rak setinggi 1,5 m dengan 5 tingkat tersebut mampu menampung sebanyak 15 buah sasak.
Untuk memelihara ulat dari satu boks bibit (20.000 butir telur) dibutuhkan tempat sekitar 18 meter persegi. Dengan demikian, kira-kira dibutuhkan 30 sasak dengan ukuran 0,6 m x 1 m untuk kebutuhan tempat seluas itu. Sasak sebanyak ini dapat ditampung dalam 2 rak.
Selain ruangan untuk pemeliharaan, perlu disediakan pula ruangan untuk penyimpanan daun. Ruang ini harus mempunyai suhu rendah dengan kelembapan yang tinggi agar daun murbei yang disimpan tidak cepat layu. Sarana-sarana tersebut harus sudah siap menjelang dimulainya pemeliharaan ulat.
0 komentar:
Posting Komentar