Pemungutan kokon harus dilakukan pada saat yang tepat. Panen tidak boleh terlalu cepat atau sebaliknya terlalu lambat.Pemelihara ulat harus sering melakukan pengecekan untuk menghindari kesalahan waktu panen. Panen lebih awal dari seharusnya akan mendapatkan kokon yang kurang baik. Kokon tersebut belum tumbuh sempurna. Pupa yang berada dalam kokon masih dalam kondisi lemah. Bila kokon diambil, kulit pupa akan mudah luka sewaktu diangkat atau dipindahkan. Akibatnya, bagian dalam kokon akan kotor. Jelas kokon seperti ini mutunya rendah. Reelability atau daya gulung kokon untuk proses pemintalan juga menurun.
Bila panen dilakukan terlambat juga akan rugi. Pupa yang berada dalam kokon akan berubah menjadi serangga dewasa. Hasilnya adalah ngegat atau serangga dewasa yang akan mencari jalan keluar dengan cara merusak kulit kokon. Akibatnya, kokon berlubang dan tidak bisa dimanfatkan untuk dipintal menjadi benang. Keterlambatan melakukan panen juga menyebabkan waktu pengeringan lebih pendek. Ini juga merugikan kualitas kokon.
Kapan saat melakukan penen yang tepat? Sekitar 5-7 hari setelah ulat sutera mengokon, sudah bisa dipanen. Pada saat itu, kulit pupa sudah cukup keras. Pengecekan dilakukan dengan melihat warna pupa dalam kokon. Bila pupa sudah berwarna cokelat, kokon sudah dapat dipanen.
0 komentar:
Posting Komentar