Dalam pola pertumbuhan kedua, yang berperan adalah kelompok sel dewasa. Kelompok sel ini terdapat pada tubuh ulat dan tidak aktif selama pertumbuhan ulat sampai pada stadium pupa. Namun, begitu ulat memasuki stadium pupa, kelompok sel dewasa aktif melakukan kegiatan penyusunan kembali bagian-bagian tubuh dewasa melalui pembelahan sel. Setelah itu, pertumbuhan untuk memperbesar tubuh berhenti melakukan kegiatan. Sel-sel daru tubuh ulat disediakan sebagai makanan bagi kelompok sel. Setelah itu, pertumbuhan untuk memperbesar tubuh berhenti melakukan kegiatan. Sel-sel dari tubuh ulat disediakan sebagai makanan bagi kelompok sel dewasa yang tengah menyusun bagian-bagian tubuhnya.
Bila penyusunan bagian-bagian tubuh telah sempurna, ngegat keluar dari pupa dan meninggalkan kokon. Usaha yang dilakukan adalah membuat lubang pada ujung kokon. Caranya, dengan mengeluarkan cairan yang dapat melunakkan benag-benang sutera yang saling berlekatan. Sekarang muncullah bentuk sebenarnya yang berupa ngegat.
Setelah keluar dari kokon, ngegat betina akan mengeluarkan zat pemikat lawan jenis yang disebut pheromone. Ngegat jantan yang mencium bau zat tersebut dengan antenanya, segera datang untuk membuahi si betina. Dari pembuahan dihasilkan telur yan akan melanjutkan daur hidup sekaligus melestarikan jenisnya, karena induk-induknya tidak dapat bertahan hidup lebih lama lagi.
0 komentar:
Posting Komentar