Munculnya stadium pupa ini dikarenakan pergantian bentuk menjadi ngegat masih dirasa terlalu besar untuk diselesaikan langsung dari bentuk ulat. Perubahan dari ulat menjadi pupa dikontrol oleh suatu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar corpora allata. Kelenjar ini terletak tepat dibelakang otak. Apabila kelenjar ini berhenti mengeluarkan hormon, segera ulat merubah dirinya menjadi pupa yang dimulai dengan memintal sutera mengelilingi tubuhnya.
Dalam bentuk pupa tidak tampak gejala hidup, padahal terjadi perubahan besar yang sukar dilukiskan. Tungkai tambahan yang terdapat di sepanjang perut ulat menghilang. Pada bagian dada muncul tiga pasang tungkai baru berbentuk tungkai dewasa. Bentuk tungkai baru ini lebih panjang dan lebih langsing. Selain itu disusun pula sayap, sistem otot baru dan semua bagian tubuh dewasanya.
Perubahan-perubahan tersebut dapat terjadi karena dalam tubuh ulat tersimpan dua pola pertumbuhan yang berlainan. Pola pertumbuhan pertama digunakan untuk melakukan kegiatan pertumbuhan selama berbentuk ulat, sedangkan pola pertumbuhan yang kedua berperan pada saat ulat akan berubah menjadi ngegat, yaitu pada stadium pupa. Dalam pola pertumbuhan pertama, terjadi perkembangan dari ulat kecil menjadi ulat besar yang siap menjadi pupa. Bertambah besarnya tubuh ulat ini bukan karena terjadinya pembelahan sel, melainkan oleh bertambah besarnya ukuran sel.
0 komentar:
Posting Komentar