Seringkali sehabis panen, kokon langsung disiapkan untuk dipintal tanpa melewati proses penyimpanan. Bila demikian halnya kokon-kokon itu tidak perlu dikeringkan terlebih dahulu. Proses pengeringan ini dimaksudkan agar kokon tahan lama. Dengan demikian, walaupun pemintalan tidak segera dilakukan kokon sudah cukup awet untuk disimpan. Daya tahan kokon bila tidak disimpan hanyalah sekitar seminggu. Karena itu pemintalan yang berskala kecil dan diperkirakan mampu mengubah kokon menjadi benang tidak lebih dari seminggu sering tidak mempedulikan masalah pengeringan ini. Pengeringan kokon ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama adalah penjemuran dengan memanfaatkan sinar matahari. Kedua adalah dengan pengeringan di dalam oven.
Kokon yang dikeringkan di bawah sinar matahari tidak terlalu tahan disimpan, paling-paling sekitar 15-30 hari. Bila dalam jangka waktu tersebut, kokon tidak dipintal akan rusak dan tidak berguna. Daya tahan kokon yang dikeringkan lewat oven lebih lama lagi, yaitu 1,5-12 bulan. Akan tetapi, pengeringan dengan oven membutuhkan biaya tambahan yang tidak sedikit.
Kandungan air pada lapisan serat kokon adalah 12%. Sedang kandungan air pada pupa termasuk besar, yakni 77%. Pupa dalam kokon bernapas dan mengalami pertumbuhan juga. Ini menyebabkan terjadinya proses penguapan yang sedikit merusak kokon. Proses ini akan merusak jika kokon-kokon ditaruh bertumpuk. Kerusakan terjadi pada bagian lapisan serat kokon.
Kokon yang baru dipanen jangan dibiarkan berlama-lama di dalam keranjang. Bila hendak dipindah atau diangkut ke tempat lain, hindari goncangan dan gesekan. Caranya, dengan pengepakan yang baik. Tempat penyimpanan yang baik adalah yang mempunyai sirkulasi udara lancar, kering dan tidak terlalu panas atau dingin.
0 komentar:
Posting Komentar