Kamis, 17 Januari 2013

Daur Hidup Ngegat Sutera sampai terbentuknya Pupa

Seperti halnya kupu-kupu, ngegat juga mengalami beberapa tahapan dalam hidupnya untuk mendapatkan bentuk dewasa. Berawal dari telur, menetas menjadi larva (ulat), kemudian berubah menjadi pupa yang terbungkus kokon dari sutera dan akhirnya menjadi bentuk dewasa berupa ngegat. Rangkaian peristiwa menakjubkan ini dikenal dengan istilah metamorfosis sempurna dan terjadi dalam waktu kurang lebih satu bulan.

Memperhatikan perubahan tersebut, terdapat suatu keajaiban, yakni munculnya bentuk ulat yang menyelip di antara bentuk telur dan bentuk dewasa yang bersayap. Dalam peristiwa ini ada dua perubahan yang terjadi. Pertama, berubahnya pola asli yang terdapat pada setiap telur menjadi bentuk ulat yang aneh. Kedua, berubahnya bentuk ulat kembali kebentuk aslinya, yaitu ngegat.

Telur ngegat sutera yang menetas tidak langsung berwujud ngegat, tetapi berupa ulat kecil yang rakus. Dalam pertumbuhannya, ulat mengalami beberapa kali pergantian kulit, karena kulit tubuhnya seakan-akan hanya cukup untuk membungkus tubuh sampai pada tahap pertumbuhan tertentu. Untuk mencapai tahap pertumbuhan berikutnya, diperlukan kulit baru untuk membungkus tubuh yang lebih besar.

Dari saat menetasnya telur sampai terjadinya pergantian kulit yang pertama disebut instar pertama. Setelah pergantian kulit yang pertama, ulat memasuki instar kedua sampai terjadinya pergantian kulit kedua. Demikian seterusnya sampai terbentuknya pupua di dalam kokon. Menjelang terjadinya pergantian kulit, ulat tidak makan. Khusus bagi ulat yang mengalami empat kali pergantian kulit berarti mempunyal lima instar. Pada akhir instar kelima, ulat tidak mengalami pergantian kulit lagi, tetapi mulai membentuk kokon sebagai tempat berlindung saat berbentuk pupa.

0 komentar:

Posting Komentar